Bismillah

Ramadan bulan penuh keberkahan tidak sekadar jargon semata. Bulan yang dinanti-nanti kaum muslimin di segala penjuru dunia tentunya.

Bulan ini Allah ta'ala berikan segala macam keindahan, mulai dari rahmat, ampunan, hingga dibebaskannya dari api neraka.

Tahun ini 1445H merupakan tahun kedua aku harus kembali menjalani tugas dakwah dari pesantren. Pada tahun sebelumnya, tahun 1444H aku ditempatkan tour dakwah di daerah Lamongan, Jawa Timur.

Sementara tahun ini 1445H aku pada akhirnya di tempatkan tour dakwah di Tangerang. Meski mengalami beberapa kali perubahan tempat lokasi, di mana mulanya aku ditunjuk untuk dakwah di daerah Solo, lantas beberapa pekan berikutnya diubah, ganti ditempatkan di Bali, tetapi dengan beragam pertimbangan pada akhirnya aku di tempatkan untuk tour da'wah di daerah Tangerang, Jawa Barat.

Takdir Allah subhanahu wa taala hingga aku ditempatkan dakwah di Tangerang bukan sebuah kebetulan, takdir dari-Nya tidak ada yang buruk dan bagiku ini takdir yang terindah.

Pada H-2 Ramadan 1445H aku harus berangkat dari pesantren dengan beberapa rekan tour da'wah menuju Tangerang. Keberangkatanku lebih awal dibanding keberangkatan teman-teman tour dakwah yang ditempatkan di daerah lain, pasalnya bis yang kami gunakan adalah bus yang disewa bersamaan dengan jadwal kepulangan para santri yang berasal dari Tangerang.

Jika teman-teman lain masih berkesempatan pulang terlebih dahulu ke rumah untuk pamit dan berjumpa dengan orang tua, sebelum berangkat da'wah, tapi tidak denganku. Itu semua disebabkan jarak rumahku yang memang cukup jauh dari pondok, juga karena lokasi tour dakwahku.

Meski seolah orang tuaku berat melepas ku, tetapi demi tugas mulia dari pondok, maka aku harus siap menjalaninya dan orang tuaku berusaha mengikhlaskan keberangkatanku.

Aku berangkat dari pondok yang terletak di pulau garam itu siang hari, dengan izin dan kemudahan Allah ta'ala, pagi hari di hari berikutnya, kami sudah sampai lokasi.

Sambutan ketua dan pengurus masjid atau yang lebih dikenal dengan DKM masjid begitu ramah dan menyenangkan, pasalnya, selain ketua DKM juga merupakan alumni dari tempat kami nyantri, putranya pun adalah teman seangkatan kami.

_o0o_

Satu hari kami istirahat, bulan Ramadan pun juga belum masuk. Sehingga kami dapat mempersiapkan diri dengan materi-materi dan rencana-rencana untuk dakwah di bulan Ramadan.

Kami diberi kesempatan membina pesantren kilat santri-santri TPQ di masjid tersebut. Selain itu juga diamanahi memberikan kultum saat tarawih atau pasca salat subuh.

Selama kurang lebih kami lima belas hari berada di sana. Usai sudah tugas tour dakwah, sebelum kepulangan kami, tuan rumah dalam hal ini ketua dan pengurus DKM masjid mengajak kami keliling kota.

Kami diajak menuju masjid istiqlal, kemudian menuju monas, keliling ke beberapa daerah. Cukup menyenangkan dan menambah hiburan juga wawasan. Itung-itung dapat rekreasi gratis. Dapat pengalaman dakwah, ilmu, relasi dan segala macam.

Belum lagi sebelum kepulangan kami, tuan rumah memberi kami uang saku, ditambah diberi beragam pakaian, mulai gamis, baju koko juga sarung. Benar-benar bulan berkah bagiku kali ini. Semoga semakin berkah bagi kami, ilmu kami juga bagi anak-anak tpq serta masjidnya.

Itulah kisah ngabuburit ramadanku tahun ini, semoga cerita ini sanggup menemani ngabuburitnya teman-teman semua.

Wasalam

Penulis: nibrasulhaq
Narasi: oppri
Sbr gbr: dokpri