Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Su-57 Pakai Mesin Baru AL-51F1, Bisa Ngebut Sampai Mach 2 Tanpa Menyalakan Aferburner
Quote:


Kliwon demi kliwon telah berlalu, akhirnya ada kabar terbaru dari Su-57 di tahun 2024. Dan kabar terbaru tersebut berkaitan dengan pemasangan mesin baru pada pesawat siluman buatan Rusia ini. Laporan terkait mesin baru untuk Su-57 pertama kali dilaporkan media Rusia, yakni TASS; pada akhir 2023 lalu dua sumber yang dekat dengan Angkatan Udara Rusia mengatakan jika Su-57 produksi tahun 2024 yang dibuat oleh Pabrik Penerbangan Gagarin di Komsomolsk-on-Amur akan mendapat mesin baru.

Mesin baru ini mendapat kode penunjukkan AL-51F1, sebelumnya dikenal degan nama Izdeliye 30. Mesin ini akan menggantikan AL-41F1 yang saat ini digunakan oleh Su-57. Menurut laporan RuAviation, pada bulan Juli 2023, presentasi dilakukan di Universitas Teknik Samara dalam konferensi ilmiah dan teknis tentang prospek pengembangan industri mesin. Salah satu slide menunjukkan mesin tahap kedua untuk Su-57 yang diberi kode AL-51F1.

Mesin tahap kedua untuk pesawat tempur Su-57 dikembangkan di Biro Desain Eksperimental Arkhip Lyulka di Lytkarinsk. Sistem propulsi tersebut akan memungkinkan pesawat melakukan penerbangan jelajah dengan kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner. Mesin generasi terbaru ini memiliki daya dorong 11.000 kg tanpa afterburner dan saat memakai afterburner mampu mencapai daya dorong 18.000 kg.

Upgrade mesin tersebut, membuat Su-57 dapat mencapai kecepatan jelajah Mach 2, serta mengurangi visibilitas dari jangkauan sistem pemandu inframerah, sebuah kemajuan yang signifikan dibandingkan mesin sebelumnya. Selain Su-57, AL-51F1 rencananya juga akan dipasang pada jet tempur Su-75 Checkmate yang direncanakan terbang perdana pada pertengahan 2025. Mesin juga akan dipasang pada drone tempur Okhotnik.

Quote:


Mesin AL-41F1 awalnya dikembangkan untuk pesawat tempur MiG-1.44. Pada perkembangannya mesin ini menerima peningkatan dan berganti nama menjadi AL-41F1S, mesin kemudian dipasang pada Su-35S dan Su-57. Secara teori, kedua mesin ini mampu melesatkan Su-57 pada kecepatan Mach 1.25 sampai Mach 1.31, tanpa menyalakan afterburner.

Purwarupa awal dari AL-51F1 pertama kali diperlihatkan pada 11 November 2016, pada Desember 2017, satu Su-57 dengan nomor 052 terbang dengan memakai mesin baru. Mesin kiri memakai AL-41F1 dan mesin bagian kanan memakai AL-51F1. Uji coba itu sukses dan berjalan lancar. Namun, belum diketahui berapa banyak Su-57 keluaran 2024 yang akan memakai mesin baru tersebut.

Pada tahun 2023 sekitar 10 unit Su-57 dengan mesin AL-41F1 diserahkan ke Angkatan Udara Rusia, dan sejauh ini tidak ada rencana untuk mengganti mesin AL-41F1 yang saat ini dipakai Su-57 dengan mesin baru. Sementara itu, meski pengirimannya tidak banyak, setiap tahunnya pabrikan pesawat tempur Rusia berusaha konsisten mengirim hingga 10 unit pesawat.

Quote:


Sebelumnya dalam sebuah wawancara, seorang spesialis mesin dari Biro Desain Arkhip Lyulka menjelaskan bahwa mesin tahap pertama memberi Su-57 karakteristik seperti kemampuan manuver, rasio dorong terhadap berat, dan visibilitas rendah. Wakil Direktur Rostec State Corporation Vladimir Artyakov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti bahwa, Su-57 dengan mesin tahap pertama sudah memenuhi persyaratan dasar sebagai pesawat generasi kelima. Dia menambahkan jika Su-57 dirancang untuk bisa memakai dua jenis mesin yang berbeda, yakni mesin tahap pertama dan kedua.

Di sisi lain, mesin memang jadi faktor penting dari pesawat generasi kelima (siluman). Bahkan China pun masih kesulitan membuat mesin untuk pesawat generasi kelima mereka. Dan hal yang sama dialami Rusia. Salah satu kunci mengembangkan mesin bagi pesawat siluman adalah mesin itu harus punya visibilitas rendah untuk mengurangi jejak inframerah (infrared signature)pada pesawat.

Untuk itu, maka mesin harus mampu membuat gas buang yang panas bercampur merata dengan udara sekitar yang lebih dingin. Jika suhu gas buang berhasil dikurangi, akan membuat pesawat menjadi kurang terlihat oleh sensor infrared milik rudal pencari panas serta membantu mengurangi deteksi dari sensor/radar musuh.


-------------




Referensi Tulisan: TASS& RuAviation
Sumber Foto: sudah tertera
sormin180Avatar border
rotten7070Avatar border
geopoliticsgeekAvatar border
geopoliticsgeek dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.1K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan