Di Turki, UNESCO mengatakan beberapa bangunan di kota Diyarbakır yang mayoritas penduduknya Kurdi di tenggara negara itu telah runtuh, menimbulkan kekhawatiran akan Benteng Diyarbakir dan Lanskap Budaya Taman Hevsel, Situs Warisan Dunia lainnya.

Di Lembah Sungai Tigris Atas, benteng ini memiliki kepentingan sejarah yang sangat besar karena memainkan peran pada masa pemerintahan Yunani, Romawi, Islam, dan Ottoman. Tembok kota sepanjang 3,6 mil tetap menjadi daya tarik wisata yang populer, dianggap sebagai ukuran kedua setelah Tembok Besar China.

Badan tersebut juga menyatakan keprihatinan atas struktur batu misterius di Göbekli Tepe di pegunungan Anatolia, yang berasal dari tahun 9600 dan 8200 SM; Nemrut Dağ, sebuah kuil-makam di tenggara Turki yang dibangun pada abad pertama SM. oleh Raja Antiokhus sebagai penghargaan untuk dirinya sendiri, dan Gundukan Arslantepe setinggi 30 meter di dekat kota timur Malatya, yang dihuni sejak milenium ke-6 SM. ke abad pertengahan.

"UNESCO memobilisasi para ahlinya... untuk membuat inventarisasi kerusakan yang tepat dengan tujuan mengamankan dan menstabilkan situs-situs ini dengan cepat," kata badan tersebut.

Salah satu situs besar pertama yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan adalah kastil megah di pusat kota Gaziantep di tenggara Turki - tidak jauh dari pusat gempa dahsyat pertama pada Senin.



Kastil, yang berada di situs yang dapat ditelusuri kembali ke Kekaisaran Het kuno, sebagian telah ditinggalkan dalam reruntuhan.
Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan bahwa bastion, bagian dari tembok kastil yang menjorok ke luar, telah "dihancurkan" di sisi timur, selatan dan tenggara, dengan puing-puing tumpah ke jalan.


Kastil ini dikembangkan dan diperluas oleh orang Romawi pada abad ke-2 dan ke-3 M. Kekaisaran Bizantium pada abad ke-6 memberi kastil kedok abadi dengan menambahkan dinding dan 12 menara yang mengelilingi bagian dalam.

Sebuah tempat wisata yang populer, kastil yang sangat terpelihara dengan baik ini juga menampung Museum Panorama Pertahanan dan Kepahlawanan Gaziantep, yang menceritakan kisah tentang peran sentral situs tersebut dalam perang kemerdekaan Turki setelah Perang Dunia I.

Renovasi terbaru dimulai pada tahun 2020, ketika serangkaian terowongan bawah tanah kuno ditemukan. Rencana sedang dilakukan untuk membuka terowongan bagi wisatawan tahun ini.

Arsitektur Islam Turki yang kaya telah menderita secara drastis akibat gempa – termasuk satu masjid yang tidak asing lagi dengan bencana alam.



Yeni Camii, atau Masjid Baru, di Malatya sebagian runtuh akibat gempa pada hari Senin, kubah besarnya hancur berantakan.

Masjid tersebut baru saja pulih dan dibuka kembali untuk beribadah setelah mengalami kerusakan akibat gempa tahun 2020. Masjid ini berdiri di lokasi Masjid Hacı Yusuf, yang hancur akibat gempa bumi pada tahun 1893.



Short link