Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Booster Kedua di Indonesia akan Jadi Hal Baik, Prioritaskan Lansia



Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama, menyatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) belum memberi rekomendasi yang jelas dan pasti tentang perlu tidaknya pemberian booster vaksin Covid-19 kedua.

Tetapi, dengan makin banyaknya negara yang memberi booster kedua dan upaya transisi menuju ke arah terkendalinya Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia, maka kebijakan pemberian booster kedua menjadi hal baik.

“Akan baik kalau ditetapkan kebijakan pemberian booster kedua di dalam negeri, walaupun memang cakupan booster pertama kita hari ini baru sekitar 10 persen,” kata dia melalui pesan elektroniknya belum lama ini.



Prof. Tjandra berpendapat, bila memang Indonesia akan memulai booster kedua maka sebaiknya diimplementasikan terlebih dulu pada kelompok dengan prioritas paling tinggi menurut WHO SAGE yakni orang berusia lanjut (lansia), tenaga kesehatan dan mereka dengan immunocompromised atau orang yang memiliki masalah sistem imun.

Walau begitu, sekali lagi dia mengingatkan, kegiatan booster pertama harus semakin terus digalakkan, demikian juga cakupan vaksinasi primer. Indonesia sendiri baru memulai pelaksanaan vaksinasi booster Covid-19 pada 12 Januari 2022. Jenis vaksin akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksin dosis 1 dan 2 serta ketersediaan vaksin di tempat layanan.

Menurut Badan POM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI, kombinasi vaksin yang diberikan terbagi menjadi beberapa kelompok. Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac akan diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau dosis penuh Moderna (0,5 ml).

Baca juga:
Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca akan diberikan dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau separuh dosis Moderna (0,25 ml).

Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer akan diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml) dan untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml).

Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&) akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml) dan untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm akan diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml).

Semua masyarakat berhak mendapatkan vaksin ini. Namun, untuk tahap pertama, vaksin booster masyarakat umum diperuntukkan bagi lansia dan kelompok rentan termasuk pasien gangguan sistem imun.

Lalu, seiring upaya memberikan perlindungan optimal dari papar virus corona terutama terkait momen mudik Lebaran 2022, maka melalui Surat Edaran (SE) No.16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease Tahun 2019, maka vaksin booster menjadi syarat untuk para pemudik.

Merujuk data Vaksinasi Covid-19 Nasional pada Selasa siang ini, sebanyak 94,53 persen penduduk sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, 76,88 persen orang sudah menerima dosis kedua dan 11,55 persen penduduk mendapatkan dosis ketiga. (*)



link



Tetapi, dengan makin banyaknya negara yang memberi booster kedua dan upaya transisi menuju ke arah terkendalinya Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia, maka kebijakan pemberian booster kedua menjadi hal baik.
muhamad.hanif.2Avatar border
MasterSimsAvatar border
MasterSims dan muhamad.hanif.2 memberi reputasi
2
1.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan