GudylAvatar border
TS
Gudyl
Kisah Ibu Sekaligus Ayah Menghidupi 3 Orang Anak Dengan Berbisnis Roti Keliling

Kehidupan setiap orang tentu berbeda-beda, pertarungan melawan rasa malas, gengsi, demi menghidupi cinta kasih kepada anak-anak tercintanya. Ibu Any Farida. Seorang ibu nan tangguh berasal dari Manggar, Sumatra Selatan menjadi seseorang single parent, ibu sekaligus seorang ayah tetap menjaga tanggung jawab demi kebutuhan berserta ketiga orang anaknya.

Menghidupi ketiga buah hati sendirian bukan sesuatu hal yang mudah, ia tahu sosok ayah dalam keluarga adalah suatu tanggung jawab menghidupi dapur agar tetap mengepul, tapi hal itu mustahil untuk saat itu, karena terjadi suatu hal. Ibu Any tetap gigih berusaha membangun bisnis dimulai melangkah dari titik 0 sendirian, karena anak-anaknya pun masih berusia kecil-kecil.

4 Tahun kebelakang Bu Any benar-benar dalam kondisi terpuruk, akan tetapi Bu Any tidak ingin terus-terusan merasa terputus asa untuk meratapi kondisi kesulitan ini, kemudian beliau berinisiatif membangun bisnis roti. Awal mula beliau berfikir bagaimana caranya mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari modal, bahan, pengolahan yang tidak begitu rumit sampai ke penjualan untuk menghidupi anak-anaknya yang kelak akan beranjak dewasa.

Disebuah rumah berukuran sempit, Bu Any memiliki oven, ia berinisiatif "karena saya punya oven saya mencoba membuat roti, tidak perlu modal besar tapi saya yakin insyaallah dari usaha kecil-kecilan pasti ada jalan" Ucap beliau dari akun Facebooknya.

Pekerjaan membuat roti ia lakoni dengan sabar dan telaten, dari pagi membuat adonan menggunakan tenaga tangan, bukan mesin. di kamar nya ia terus mengadon adonan mencapai 1 kilogram, rumahnya tidak memiliki dapur karena keterbatasan ruang jadi ia menggunakan kamar tidur sekaligus dapur untuk membuat roti. Beranjak siang beliau menjajapkan atau menjual roti-roti dari warung ke warung dititipkan supaya cepat mendapat masukan yang nantinya uang tersebut diputar sebagai kelanjutan modal usahanya.

Beliau mengatakan lagi pada akun facebooknya bahwa "Dalam sehari saya dapat membuat adonan sampai 15 kilogram, dari pagi selepas subuh hingga siang setelah zuhur, dari membuat adonan roti, memasukan adonan kedalam oven, membungkus roti, serta mengirim dari warung ke warung yang jaraknya belasan hingga puluhan kilometer saya lakukan sendiri selama 1 tahun lebih" ucapnya.


Rutinitas Ibu Any ia jalani tidak lepas dari masalah berserta rintangan yang beliau hadapi tiap harinya, mulai dari ban motor bocor dijalan di area tengah hutan yang lokasinya sangat jauh dari kang tambal ban serta roti dagangan yang jatuh karena lepas dari tunggangan yang menggunakan keranjang terbuka, meski begitu beliau terus mengemas dengan rapi agar tidak terjadi lagi roti jatuh diperjalanan.

Tak lepas dari stigma negatif Bu Any tetap sabar menghadapi hal tersebut, hingga pada tahun kedua memproduksi roti, bisnisnya bisa mampu merekrut 1 karyawan dan membeli mesin pembuat adonan, karyawan tersebut sangat membantu pekerjaan Ibu Any sebagai pembuat adonan, dan mengoven, Bu any bagian pengemasan.


Ketika pesanan mulai bertambah, konsumen telah mengenal produk roti Bu Any yang dititipkan di warung-warung, jam kerja beliau menjadi makin bertambah setiap hari beliau nyupir sendiri, mengantar roti dari warung kewarung dari 07.00 pagi sampai jam 13.00 siang, kemudian mengangkut produksi yang disiapkan oleh karyawannya dan mengantarkan kembali pesanannya hingga  beliau baru bisa istirahat pada jam 21.00 malam. Ucapnya di kutip pada grup facebook

Begitu salutnya perjuangan Ibu Any Farida yang bisnisnya dimulai dari titik 0 meskipun dengan tanggungan 3 orang anak dan usaha roti sebagai pemasukan utama sumber kecukupan dengan kegigihannya beliau terus berinovasi dari segala bentuk roti agar konsumen tidak bosan dan tertarik dengan produk roti Bu Any, sehingga menambah jumlah pesanannya bahkan hingga saat ini sudah menambah menjadi 7 orang karyawan produksi roti Ibu Any Farida, sangat menebar semangat bagi usaha-usaha lain yang sedang berjuang. sangat patut diacungi dua jempol dari mompreneur se Indonesia. emoticon-thumbsupemoticon-thumbsup


Perlahan-lahan bisnis roti Bu Any Farida mengalami kemajuan serta menambah permintaan konsumen, beliau menambah lagi karyawan produksi roti untuk memenuhi permintaan pembeli dari berbagai kota di Manggar, Sumatra Selatan. Sehingga konsumen mulai mengenal pabrik produksi roti Bu Any, menjadikan tampungan kiriman produksi di motor sudah tidak tertampung lagi, jadi beliau membeli mobil pick up sebagai pengiriman untuk memenuhi stok kebutuhan dan permintaan.


Hingga saat ini usaha Bu Any semakin berkembang memberikan penyerapan tenaga kerja di daerahnya, menghidupi ke 3 anaknya hingga masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Tidak ada usaha yang sia-sia, semua ada waktunya, entah kapan, tetaplah berjuang, meskipun rintangan sulit diterjang, tetapi terus yakin kepada tuhan dan tetap sabar dan usaha.

Satu hal yang sangat menginspirasi beliau mengatakan pada akun facebooknya


Sekutip pesan dari penulis :

Semoga Bu Any selalu disehatkan, dilancarkan usahanya, dapat membantu membuka lapangan pekerjaan, semangatnya mampu tersebar luaskan melalui berbagai media sosial dan dapat diserap ilmu nya oleh usaha-usaha yang sedang berjuang di masa juangnya sekarang. Semangat terus Bu emoticon-thumbsupemoticon-Kiss (S)

Spoiler for Sumber:


0
525
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan