Merdeka tetaplah merdeka meskipun ditengah pademi, tetaplah perayaan seperti upacara bendera dan mengibarkan bendera merah putih di istana tetap dilakukan, hanya saja berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan protokol kesehatan dan masker yang tidak pernah lepas demi menjaga diri masing-masing dari penularan ataupun menjaga kesehatan kita.

Bahwasanya kita merindukan menghormati tiang bendera sambil panas-panasan ditengah lapangan, dimana seluruh sekolah dari SD hingga pegawai kecamatan ikut serta dalam pelaksanaan upacara kenaikan bendera merah putih dilapangan terbuka.

Tetapi yang terjadi sekarang adalah kita sangat terbatas, bahkan tidak semua melaksanakan atau bahkan dapat melihat pengibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dilapangan seperti tahun sebelum pademi. Dimana kita hanya bisa menonton siaran live di televisi atau dengan protokol kesehatan yang lengkap, jaga jarak dan selalu menggunakan masker.

Meskipun begitu, antusias warga dalam priode perayaan 17an selalu ada, seperti pemasangan bendera merah putih dijalan, depan rumah, bahkan menghiasi kampung dengan pernak-pernik perayaan hari Kemerdekaan Indonesia .

Selain pernak-pernik yang disiapkan warga untuk hari perayaan itu, sebagian tempat masih menyediakan perlombaan, maupun memasang pernak-pernik di gapura desanya masing-masing, namun tidak seramai perayaan ditahun sebelumnya, karena soal pademi ini, membuat kita lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan jiwa, dengan kata lain kita merindukan kedamaian tanpa wabah ini yang kian hari kian bertambah. 

Seperti pada video berikut yang mana antusiasme warga tetap tercipta dan perayaan hanya berpacu pada bagian perlombaan penting seperti panjat pinang dan perlombaan lainnya.. tepi dengan 1 hal terpenting bahwa di desa kami memang temasuk zona hijau, karena desa yang rata-rata penduduknya asli orang setempat, bukan pendatang maupun orang yang lebih banyak mudik ke kota. Disini orang-orangnya masih sangat asli, namanya juga di kampung hehehehe



Sumber foto 1, 2,