Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arif.pambudi13Avatar border
TS
arif.pambudi13
Tahapan Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud
Halo ketemu lagi bareng TS
emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal


Mengetahui perkembangan bayi sangatlah penting. Setiap bulan, bayi akan menunjukkan perkembangan baru yang mendukung kemampuannya kelak. Sebagai orangtua Anda perlu mengetahui setiap perkembangan ini.

Disini ane akan membagikan tahap perkembangan bayi menurut ahli psikoanalisa Sigmund Freud.


5 fase pertumbuhan Freud adalah salah satu teori tentang tahap perkembangan yang populer.Apa saja 5 fase pertumbuhan tersebut? Yuk cekicrot!

1. Fase Oral (0 sampai sekitar 1,5 tahun)

Pada fase ini daerah mulut merupakan pusat kepuasan yang diperoleh melalui berbagai kegiatan. Misalnya kegiatan mengisap atau menggigit yang dilakukan bayi. Melalui mulut, bayi melakukan kontak pertama dengan lingkungan. Jadi, biarkan saja bila bayi memasukkan jari-jari atau mainannya ke mulut. Melalui kegiatan ini, ia tengah belajar banyak dan terus berkembang.



2. Fase Anal (1,5 sampai 3 atau 3,5 tahun)

Dinamkan anal karena pusat kepuasan pada fase ini terletak pada daerah anus atau dubur. emoticon-Embarrassment
Anak mendapat kepuasan dengan cara menahan atau membuang kotoran menurut kemauannya sendiri. Melalui kegiatan ini, anak belajar tentang adanya kebebasan untuk menentukan sendiri kemauannya. Karena itu, tahap ini merupakan saat yang tepat untuk Anda mengajarkan disiplin kepada anak agar ia tidak keliru mengartikan kebebasan.



3. Fase Phallic (3 sampai 5 tahun)

Pada fase ini, anak mulai menaruh perhatian kepada alat kelaminnya dan mulai menangkap perbedaan antara alat kelamin perempuan dan laki-laki. Anak mulai tertarik pada orang tua yang berlainan jenis kelamin dengan dirinya. Selain itu, anak mungkin akan menjadi senang memainkan kelaminnya. Bila anda melihat ini, jangan langsung menegur apalagi membentak anak yaa gan/sis. Jelaskan pada anak bagaimana ia harus menyentuh, membersihkan dan menjaga alat kelaminnya. Katakan bahwa kelamin disebut sebagai kemaluan yang artinya malu bila dilihat apalagi disentuh oleh orang lain.
Ajarkan juga anak untuk selalu menutup bagian kelaminnya dengan pakaian yang sopan dan beritahu anak nama sebenarnya untuk alat kelaminnya.

Selain itu, para ahli menyarankan Anda tidak memakai istilah lain seperti burung, pistol, atau apem kepada anak. Ucapkan dengan istilah anatomi yang benar seperti penis dan vagina. Ini penting agar anak dapat menyebutkan alat kelamin dengan istilah yang benar dan terhindar dari kebiasaan penyebutan yang terkesan vulgar atau porno.



4. Fase Laten (5 sampai 10 tahun)

Fase ini sering disebut sebagai 'masa tenang' karena anak tidak terlalu menaruh perhatian pada diri dan bagian tubuhnya. Karena anak mulai masuk sekolah, perhatian anak umumnya akan tercurah pada kegiatan belajar.
Selain itu, anak juga sedang sibuk belajar bersosialisasi, termasuk belajar membedakan benar dan salah hingga konsep hukuman dan pujian.



5. Fase Genital (10 tahun sampai masa remaja)

Pada fase ini, terjadi kematangan alat seksual primer (organ reproduksi) dan alat seksual sekunder (payudara, bulu dada, kumis dan lain-lain). Hal ini menyebabkan meningkatnya dorongan seksual yang ditampilkan lewat ketertarikan terhadap lawan jenis.



Menjalani peran sebagai orangtua tentu menjadi pengalaman yang luar biasa, karena kita bisa mengetahui perkembangan anak kita dari waktu ke waktu hingga mereka menjadi dewasa.
emoticon-Hai emoticon-Hai emoticon-Hai
GIF
Gimi96Avatar border
makolaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.6K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan