Apa itu organ vestigial?
Sering kali orang salah kaprah mengartikannya sebagai organ yang tak ada gunanya. Padahal organ vestigial merujuk ke organ yang sudah kehilangan fungsi primernya (meski bisa jadi punya fungsi sekunder). Dan ya, keberadaan organ ini juga jadi bukti evolusi. Manusia sendiri memiliki beberapa organ vestigial, dan ini beberapa diantaranya, yang bisa menghasilkan duit bagi para dokter:

Usus buntu
Organ vestigial paling terkenal, ini tadinya berfungsi untuk mencerna selulosa, sebagaimana fungsi pada primata lain. Namun seiring perkembangannya, usus buntu manusia semakin mengecil, dan kehilangan fungsi mencerna selulosa tadi. Kini fungsinya mungkin hanya untuk wadah dimana bakteri membantu mencerna makanan, dan fungsi ekstra lain mungkin membantu dokter mendapat tambahan duit dengan mengoperasi usus buntu yang bermasalah

Gigi geraham bungsu
Hasil evolusi manusia yang menjadikan rahang makin kecil, membuat keberadaan gigi ini cenderung mengganggu. Ketiadaan tempat bagi mereka untuk muncul membuat mereka mendesak gigi lain, menyebabkan rasa sakit dan sekali lagi, membantu dokter gigi mendapat duit tambahan dengan mencabutnya.

Sinus
Ini adalah rongga-rongga yang ada di wajah kita. Fungsi sinus menjadi perdebatan, karena bisa dibilang hampir tak ditemukan gunanya. Namun satu yang pasti, keberadaan sinus ini bisa menjadi sumber berbagai penyakit ketika mereka terinfeksi. Dan sekali lagi, dokter akan dengan senang hati memeriksanya karena itu akan jadi penghasilan bagi mereka.

Amandel
Ya, organ di mulut ini punya fungsi untuk melawan mikroba, tapi payahnya, mereka justru malah seringkali menjadi sumber masalah. Saat terinfeksi, mereka akan mengalami radang dan menimbulkan masalah, membuat kita sulit menelan makanan. Pilihannya adalah minum obat secara rutin, atau sekalian memberi dokter duit dengan mengoperasi mereka, sebab bisa jadi ini fungsi lain mereka.

Jadi, jika ada yang mengklaim bahwa 'manusia itu sempurna', perlu dipertanyakan dulu definisi dari kesempurnaan manusia tadi. Karena secara biologis jelas manusia jauh dari sempurna. Mungkin lain soal jika kita bicara sempurna secara filosofis, tapi itu bukan bahasan untuk thread ini.