Rinka17Avatar border
TS
Rinka17
Mengenang Keberadaan Warnet
Warung internet ialah tempat hiburan bagi anak-anak SMA di masa jayanya. Dahulu warnet dikenal di Indonesia tidak lama setelah orang-orang mengenal komputer dari kursus komputer. Di masa itu, komputer merupakan barang mewah, tidak banyak yang mempunyai komputer. Ketika itu pun tidak semua orang kaya memiliki komputer karena merasa belum membutuhkannya.

Warnet-warnet pertama dibuka di tepi jalan yang dekat dengan perguruan tinggi. Kemudian merambah ke jalan-jalan yang ramai di dekat perumahan. Dengan begitu, lebih banyak orang yang belajar komputer di warnet. Daya tarik internet ketika itu menjadikan warnet sebagai tempat hiburan bagi orang-orang dewasa. Hampir tidak anak kecil yang berisik di warnet.

Spoiler for Perkenalan:


Spoiler for Multiplayer Game:


Spoiler for Warnet Game Menjamur:


Kejayaan warnet sudah menjadi kenangan manis bagi anak-anak warnet. Ada yang meraup keuntungan dari hasil RMT yang dapat diumpamakan sebagai NFT anak warnet. Ada pula yang menjalin pertemanan di dunia game online, seperti orang-orang yang pernah hidup di Acronia, dan berharap dunia imut ini adalah kenyataan.

Sekarang ini, banyak game online lama yang dibuat ulang untuk ponsel Android. Mirisnya, sebagian judul-judul yang pernah terkenal malah diperlakukan seperti sapi perah. Pengembang dan penerbit menawarkan nostalgia menggunakan ponsel. Tetapi, rasa itu sudah tidak sama lagi. Seperti ketika diriku mencoba kembali Ran Online yang diedarkan kembali beberapa tahun silam. Rasanya sudah sangat berbeda, dan aku merasa game ini penuh dengan bug.

Sekarang juga aku masih suka main game online. Tetapi sudah jarang bermain di komputer. Sekarang aku main di PS4, dan akan segera ikut bermain di PS5. 

Rinka






bukan.bomat
kakekane.cell
amekachi
amekachi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
671
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
sumurpanggangAvatar border
sumurpanggang
#3
Wah, nge-bahas Warnet, jadi ingat akan masa-masa kejayaan warnet di eta silam.
emoticon-Malu



di warnet.


Masih ada sih sekarang Warnet, cuma dah jarang. Kalaupun ada warnet juga mayoritas itu warnet 'spek' game. Karena sekarang warnet ya yang dicari ya yang speednya kenceng dan spek PC-nya dewa karena untuk bermain game, itu utamanya.

Kalau dulu tahun dari mulai sekitar tahun 2007-2008an itu bisnis warnet cukup menggiurkan, karena warnet dibutuhkan banyak orang mulai dari anak sekolahan SD (untuk browsing dan print tugas) SMP-SMA (pengetikan, editor dan print jilid manual makalah), mahasiswa, sampai orang umum yang seneng dengan internet maupun yang (sorry) gaptek dan yang masabodo dengan inyernet karena tujuan mereka ke warnet ya untuk jasa pelayanan warnet non internet (kayak bikin surat, undangan, sampai perjanjian jual beli rumah-kendaraan wkwkw).

Kala warnet selain antrian jasa tugas-tugas yang menumpuk sampai agak kewalahan, user warnet juga banyak, terkadang bilik warnet full, sering juga user menunggu di tempat tunggu yang disediakan sampai paketan waktu user lain habis untuk gantian.

Mulai sekitar tahun 2007-2008an itu warnet mengalami masa jaya-jayanya di daerah saya, setiap hari warnet selalu tak pernah sepi, ketemu banyak user-user langganan yang menjadi akrab. Namun perlahan antara tahun 2014-2015an benerapa warnet mengalami penurunan antusiasme dari masyarakat, beberapa warnet masih bertahan pada periode ini. Baru sekitar tahun 2016an keatas itu warnet-warnet mulai mengalami kemunduran, pada era ini smartphone semisal android sudah mulai banyak yang punya sekitar beberapa tahun belakang sebelumnya.

Nah pesatnya teknologi HP sekarang (OS smarphone sudah mulai mumpuni, RAM udah mulai 2Gb keatas) itu perlahan bisa dibilang 'menggantikan' set perangkat komputer. Maka orang jarang ke warnet, nge-print juga printer sekarang makin mudah (peran ini kemudian digantikan dari warnet ke lapak fotokopi).

Sepinya pengguna warnet dan ditambah biaya ini-itu semakin tinggi, menjadikan warnet-warnet merugi atau ada profit tapi kecil.

Sewa ruko dan listrik sudah sedemikian tinggi biayanya. Sewa tempat sekarang di daerah ane ya paling enggak bisa sampai 20an jt per tahunnya.

Muncul pertanyaan,
1. Kenapa harus sewa tempat yang ramai?
2. Kalau punya ruko yang strategis punya sendiri kok warnetnya tutup dan malah dikontrakan atau buat usaha lain?

Jawabannya ya,
1. Kalau buka warnet di tempat yang masuk gang dan komplek rumah ya nanti ndak enak sama lingkungan sekitar, karena nanti bocil-bocil tetangga pada di warnet semua, dan ada hal negatif yang biasa ya disematkan pada warnet.
2. Kalau punya tempat sendiri yang strategis atau di jalan besar yang ramai ya saya kira lebih prospek buat jualan atau usaha lain seperti restoran atau cafe atau buat toko. Kalau ndak ada kepikiran buat usaha apa ya dikontrakan saja, harga pasaran kontrakan lebih tinggi daripada omset dan hasil warnet kok hehehe. emoticon-Ngakak (S)Karena warnet juga biaya operasinalnya lumayan tinggi (listrik dan pemeliharaan aset komputernya).

Warnet lama jarang yang upgrade komputernya menjadi spek dewa, ya karena biaya upgradenya lumayan, juga udah lesu dan malas ngurusi warnet hehehe, kalau pasang yang spek standar ya kalah saing dengan warnet-warnet baru yang memang semenjak baru buka dengan invest komputer yang spek dewa untuk game.

Begitu gan menurutku, sebenarnya masih pengin sih cerita-cerita seputar perwarnetan di era dulu, tapi saya sudahi dulu ya karena mungkin udah penjang ketikannya ini hehehe.

emoticon-Insomnia






@zharki
@jiresh
@kakekane.cell
@lupis.manis
@amekachi
@bukan.bomat
@indra.blora

Spoiler for gan mat:
lupis.manis
kakekane.cell
amekachi
amekachi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup