Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NovellaHikmiHasAvatar border
TS
NovellaHikmiHas
8 Dampak Sering Membentak Anak, Jangan Lakukan, Berbahaya!

Mengasuh Anak adalah Pelatihan Sabar


Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh


Mendidik dan mengasuh anak bukan perkara mudah. Kondisi anak pun juga berbeda-beda, sehingga saat mendidiknya tidak cukup dengan satu rumus.

Terkadang dengan sebab keterbatasan ilmu orang tua dalam mendidik, akhirnya dengan cara instant, karena tidak sabar sehingga melakukan jalan pintas, yaitu dengan membentaknya.

Akan tetapi, ada beberapa dampak buruk dari kebiasaan membentak, diantaranya yaitu:

1. Perasaan Tidak Disayang
Ada anak-anak yang tipe sensitive, maka ia akan sangat-sangat peka. Ketika ada sedikit saja suara bernada tinggi, ia akan nyatakan itu sebuah bentakan akibat orang itu tidak menyayanginya.

Ketika seorang anak merasa bahwa dirinya sering dibentak, maka otomatis ia merasa bahwa dirinya tidak disayang.

2. Kurang PD
Dampak berikutnya, selain seorang anak akan merasa tidak disayang, ia pun juga akan merasa tidak PD.

Ketidak PD annya disebabkan bentakan, bentakan yang ditimbulkan karena kesalahan-kesalahan kecil yang diperbuatnya.

Dengan begitu karena ia sering dipersalahkan, kemudian dibentak, sehingga ia akan kesulitan melakukan segala sesuatu, karena khawatir disalahkan.

3. Tertutup Kepada Orang Tua
Tentu saja dampak berikutnya yaitu, ia akan menjadi pribadi yang tertutup. Ia akan tertutup terutama kepada kedua orang tuanya.

Jika anak sudah terbiasa menutup diri dari orang tuanya, maka orang tua akan kesulitan masuk pada pribadi anak.

4. Memperburuk Prilaku Anak
Dampak berikutnya yaitu seorang anak justru akan memiliki prilaku buruk. Emosinya tidak lagi terkontrol karena kerap mendapat bentakan.

Pada mulanya mungkin memang tidak tampak, tetapi cepat atau lambat buruknya prilaku itu akan muncul dan kesulitan mengatasinya.

5. Mempengaruhi Kesehatan Fisik
Anak-anak yang kesulitan menyampaikan apa yang dirasakan, maka akan mengalami gangguan pada fisiknya.

Pada mulanya ia akan diam saja ketika memperoleh bentakan, sekali, dua kali, beberapa kali. Akan tetapi sesungguhnya ia tengah menyimpan luka batin, kemudian tidak dapat tersampaikan apa lagi disembuhkan, pada akhirnya luka itu menyerang pada tubuhnya.

6. Suka Membangkang dan Tidak Nurut
Dampak lain selain yang telah disebutkan adalah pada sikapnya. Anak-anak yang dibentak atas kesalahannya, terkadang justru ia memberontak dengan membangkang dan lebih tidak nurut lagi.

Kita tahu, sejatinya setiap orang itu tidak suka dimarahi apalagi dengan dibentak. Untuk itulah, membentak bukan solusi tepat dalam mengingatkan.

7. Depresi
Dampak lebih parah lagi selain yang tersebut di atas yaitu anak akan mengalami depresi. Hal ini sungguh lebih parah, karena boleh jadi saking depresinya seorang anak, maka ia akan bertindak nekad.

Perbuatan nekadnya bisa dengan melukai dirinya, atau melukai orang-orang yang dibencinya.

8. Perubahan Perkembangan Otak
Dampak selainnya yaitu akan terjadi buruknya perkembangan otak anak. Dengan sekali bentakan saja, akan mengakibatkan rusaknya atau terputusnya jaringan-jaringan di dalam otak.

Itulah beberapa dampak yang akan didapat ketika orang tua membentak anak-anak. Baik anak didik selaku guru, juga anak biologis selaku anak turun.

Bukankah di islam juga diperintahkan agar bersabar dan larangan marah. Di mana membentak adalah bagian dari sebuah kemarahan.
Quote:


Quote:


Wassalam
Tulisan: novellahikmihas
Narasi: oppri



nibrasulhaq
teaGRRR
erina79purba
erina79purba dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.4K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
a.rizzkyAvatar border
a.rizzky
#9
1 lagi, jangan memanjakan anak secara berlebihan, jangan pilih kasih. apalagi ke anak laki2. dampaknya luarbiasa bangke banget. nanti kalo anak sudah besar & ortu sudah tua, baru kerasa.


itu terjadi dikeluarga gw, di adek gw yg laki2. dulu sekolah selalu bolos,sampe nilai pun 'beli' biar bisa lulus sekolah. mengeluh dikit nyokap udh panik khawatir takut anak lakiny knp2, tiap minta uang selalu dikasih, ga peduli nyokap lg punya ap g punya. akhirnya.. sampe skrg masih jd beban keluarga, pemalas,gamau kerja, nyokap udh janda btw, suka nyuri duit nyokap, gakbisa bertanggungjawab untuk diri sendiri, dan disini nyokap gw nyesel, gw jawab 'yg bikin dia jadi kek gini tu ibu, jadi jangan mengeluh apapun soal dia ke gw, gw gamau dengar' gw udh gedek banget denger nyokap ngeluh soal adek gw.

sementara gw anak perempuan, biarpun mengalami kesulitan terberatpun , nyokap cm bilang.. 'wajar, namanya hidup pasti ada ujiannya' atau 'kamu tu udah dewasa, harusnya bisa hadapi masalah', salah dikit gw didiemin gadikasih makan, selalu nyalahin gw atas apapun kegagalan yg nyokap gw alamin,dimarahin di depan umum, dicaci maki,dipukul. sampe gw lulus SMA sampe udah kerja pun nyokap gw masih suka maki2 gw. sampe gw sempat minggat dr rumah krna gak betah dg nyokap sendiri. dari situ gw sadar, nyokap gw selalu berpikiran negtif, kek apapun itu yg dilihat & dinilai selalu dr sisi negatif nya.
tp sikap nyokap berubah setelah gw nikah. skrg nyokap ternyata lupa pernah perlakuin gw seperti itu padahal gw ingat tiap detail makiannya.
nibrasulhaq
viensi
viensi dan nibrasulhaq memberi reputasi
2
Tutup