Aku bagai bengkel kethok magic, Sederhana bukannya tak berarti, Masih kuingat kau datang, Gores-goresan luka hati mendalam, Bersamaku... tanpa pernah kau rasa, Lukamu pun perlahan sirna, Tiada berbekas seperti baru sudah, Namun... kau berlalu tanpa kata, Memang itulah adanya waktu kita, Secungkup...
permasalahanya itu jumlah mahluk bumi yang semakin bertambah, namun luas bumi tak bertambah,, di waktu sebelum ledakan populasi itu seperti sekarang ini apa yang kita lakukan.. mempersiapkan diri untuk menyatukan semua manusia untuk kerjasama agar bisa membuat planet lain untuk bisa di tinggali a...
Ku hujam suara Rendra pada baitku, Namun kelam yang kudapati, Ku bubuhi ukiran Chairil dalam baitku, Namun tak berbentuk tak berarti, Ku susuri pepatah Hamka, Namun bermakna hampa, Ku jejali sentuhan Teguh, Namun hanya tersisa keluh, Setelah itu... Kudapati diriku tak hidup, Ngilu lagi kelu, Ku ja
kemana saja engkau pelipur laraku bisa besar kepala nanti lalu jika ia beranak pinak..? entah berapa lama tangisku menghujan... lama ndak keliatan puh... :shakehand iya... terlalu aktif di FB sama wordpress.... sampe lupa ada gubuk puisi yg tertinggal
hasil pemikiran ane gan.... Bumi yang kita pijak ini, bukan suatu kebetulan bisa ditinggali oleh kita. Bumi mengalami proses yang panjang untuk menjadi planet yang 'baik' untuk kita tinggali. Bumi bergejolak, bumi dihujani air dan petir, bumi disengat matahari, bumi membeku. Bumi mengalami apa ya
Lelah ku susuri ingatan, Sepanjang waktu berlalu, Melesat begitu saja, Kadang sejenak membeku, Menyatukan remah titik-titik, Wajahmu... matamu... senyummu, Lalu beringsut kembali, Mengaitkan momen, Menjalin sendu diiringi lagu, Favoritmu... membisikku, Dan terhenti yang namanya waktu, Memoir kelabu
Sudah tandaskan air mata, Tepiskan ingin kais ibanya, Jangan kau isi sesak hatimu, Dengan dirinya yang menipu.
Kugoyang-goyang bangkai korban kebakaran, Mungkin ratusan terdiam dalam kulit yang legam, Bau-bau yang begitu menyengat, Menyeruak liang-liang hidungku, Kuambil tiga puluh onggok mereka, Kulempar satu persatu, Biar jadi serasah-serasah, Terlumat gilingan batu, Tak hentinya kusiksa, Kini kuguyur p...
Kutemani ia bercerita kisahnya, Sambil kuaduk kopi yang terseduh, Ia menangis tersedu-sedu, Ku geser cawan keramik padanya, Ia terhenyak sari pati kopi berseluncur di lidahnya, Betapa pahitnya memberontak rongga mulutnya, Lalu ia kembali menangis, Mengingat kenangan pahit yang terkais, Pahitnya se
Prime ID: dani180 klonengan: - Domisili : Jombang FB : www.facebook.com/pakbuz.dani absen malam, baru sempat nulis..
ane pake ubuntu gan... buat aktivitas toko harian. ndak sampe obok2 ngecompile source codenya, ntar ane malah buntu gan :hammer:
anjir,malah nyasar gan :ngakak :ngakak iya gan, maklum banyak orang malah bikin bingung. tp klo hiking ke hutan aman gan, jarang nyasarnya
ane klo belanja di mal kadang2 patternnya kayag cewek.... tp bukan karena liat barang, tapi tersesat nyari jalan keluar atau parking area :hammer:
Ane baru tahu gan yang bagaimana ngeluarin serpihan kayu yg menusuk di daging.... Ane kasih rate 5 dah....
Menciptakan blackhole di bumi tanpa ada pelindung anti magnetic bisa keserap semua, gunung, laut, ubur2, lumba2 bakal kehisap. Cuma Muse yg telah berhasil menciptakan Supemassive blackhole. Sesuai apa yg dibilang agan TS...
namanya aja media sosial gan, curhat jg merupakan kegiatan sosial meski bertepuk sebelah telinga. klo bukan media sosial masak media pribadi. menurut ane gitu....
PERTAMAX GANN!! mulai dr hal kecil memang susah banget gan, bangun pagi atau setrika emang muales haha tp memang harus hal itu yg hafus diperbaiki....
tapi zombie di game plant vs zombie bisa berenang.. Nah klo zombienya bisa nyetir kereta api n keluar jalur, kendaraan2 diatas tadi pada hancur semua hehehe