Jakarta, CNBC Indonesia - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dengan mengakuinya sebagai negara yang memenuhi syarat.

Mengutip Reuters, majelis bakal mengirimkan permohonan kembali ke Dewan Keamanan PBB untuk "mempertimbangkan kembali hal ini dengan baik" pada hari Jumat (10/5/2024) waktu setempat.

Ini menjadi kelanjutan dari upaya Palestina untuk kembali menjadi anggota penuh PBB. Langkah ini juga efektif akan mengakui kenegaraan Palestina, setelah Amerika Serikat (AS) memveto negara tersebut di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara bulan lalu.

Pemungutan suara oleh Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang pada hari Jumat, juga akan bertindak sebagai survei global mengenai dukungan bagi Palestina. Permohonan untuk menjadi anggota penuh PBB terlebih dahulu harus disetujui oleh Dewan Keamanan dan kemudian Majelis Umum.

Meskipun Majelis Umum sendiri tidak dapat memberikan keanggotaan penuh kepada PBB, rancangan resolusi yang akan dilakukan melalui pemungutan suara pada hari Jumat akan memberi Palestina beberapa hak dan keistimewaan tambahan mulai bulan September 2024, seperti kursi di antara anggota PBB di aula pertemuan. Namun, Palestina tidak akan diberikan hak suara dalam badan tersebut.

Para diplomat mengatakan rancangan undang-undang tersebut kemungkinan akan mendapat dukungan yang diperlukan untuk ditetapkan.

Adapun dorongan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB terjadi tujuh bulan setelah perang antara Israel dan militan Palestina Hamas di Jalur Gaza, dan ketika Israel memperluas wilayah jajakannya di Tepi Barat, yang dianggap ilegal oleh PBB.

Palestina saat ini merupakan negara pengamat non-anggota, sebuah pengakuan de facto atas status kenegaraan yang diberikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2012.

cnbcindonesia.com