BANDA ACEH - Pengamat ekonomi, Rustam Effendi, menilai lesunya daya beli kebutuhan pokok saat ini disebabkan berbagai macam faktor. Salah satunya program pembangunan tidak tersentuh terhadap masyarakat.

“Program dan kegiatan pembangunan daerah hendaknya dapat menyentuh masyarakat bawah secara riil,” kata Rustam kepada AJNN, Jumat, 3 Mei 2024.

Faktor ini, kata Rustam, dipengaruhi penggunaan dana desa belum optimal. Seperti banyak pembangunan gampong tidak melibat warga desa, bahkan konsep yang ditonjolkan pelibatan tenaga gampong nyaris tidak terlihat.

Menurut Rustam, kurangnya investasi pihak swasta di Aceh juga mempengaruhi faktor daya beli masyarakat. Karena pendapatan masyarakat terbatas akibat sempit lapangan kerja.

“Jadi tidak ada sumber pendapatan lain dan baru bagi masyarakat,” sebutnya.

Rustam menilai ketergantungan Aceh terhadap dana otonomi khusus yang tinggal 1 persen menjadi faktor tak bisa dinafikan. Karena pemerintah hanya mengandalkan anggaran daerah.

Rustam mengatakan masyarakat semakin kesulitan karena terjadinya inflasi. Hampir semua barang-barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan.

“Karena itu, pemerintah harus serius menjaga agar inflasi tetap stabil dan terkendali. Supaya daya beli tidak semakin terpuruk,” kata dia. “Kemudian mengupayakan terciptanya lapangan kerja baru melalui penanaman modal swasta.”***

ajnn.net