Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
PM Irlandia Pembela Palestina Ini Tiba-Tiba Resign, Ada Apa?


Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Irlandia, Leo Varadkar, mengumumkan akan resign dari jabatannya. Ini akan dilakukan segera setelah partainya Fine Gael menunjuk pemimpin baru.
"Ketika saya menjadi pemimpin partai dan Taoeach (PM) pada bulan Juni 2017, saya tahu bahwa salah satu bagian dari kepemimpinan adalah mengetahui bahwa sudah waktunya untuk menyerahkan tongkat estafet kepada orang lain dan kemudian memiliki keberanian untuk melakukannya. Saatnya sekarang," katanya dikutip CNBC International, Kamis (21/9/2024).

"Jadi saya mengundurkan diri sebagai presiden dan pemimpin Fine Gael efektif hari ini dan akan mengundurkan diri sebagai Taoiseach segera setelah pengganti saya dapat menduduki jabatan tersebut," ujarnya lagi.
Varadkar mengatakan alasannya mengundurkan diri adalah pribadi dan politis. Ia menyebut tak lagi merasa menjadi orang terbaik untuk memimpin partai.
"Ada rekan-rekan setia dan teman baik yang ikut serta dalam pemilu lokal dan Eropa, dan saya ingin memberi mereka kesempatan terbaik, dan saya pikir mereka memiliki peluang lebih baik di bawah pemimpin baru," katanya.

"Saya tidak punya rencana lain ... tidak ada rencana pribadi atau politik yang pasti," tegasnya.

Fine Gael sendiri telah menderita serangkaian kekalahan telak dalam pemilu akhir-akhir ini. Sementara 11 anggota parlemen dari partai tersebut - yang dikenal sebagai Teachta Dála (TD) - telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilu berikutnya.
Sebelumnya Varadkar membuat heboh kala ia menyampaikan permohonan yang berapi-api untuk gencatan senjata di Gaza, saat berbicara pada resepsi Hari St. Patrick di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS). Di depan Presiden Joe Biden, Varadkar yang menjadi tamu Washington justru memberi tekanan ke AS sebagai sekutu Israel dan menyebut warga Gaza "membutuhkan bom untuk menghentikan serangan".

"Rakyat Gaza sangat membutuhkan makanan, obat-obatan dan tempat berlindung," kata Varadkar dalam acara perayaan hubungan erat AS dan Irlandia itu dikutip AFP, akhir pekan kemarin.
"Terutama mereka membutuhkan bom untuk menghentikan serangan," tambahnya.

Ia mengatakan aspirasi rakyat Palestina untuk memiliki tanah air dan negara yang utuh di tanah nenek moyang mereka setara dengan keinginan Israel. Karenanya, tegas Varadkar, rakyat Irlandia sangat prihatin dengan bencana yang "terjadi di depan mata" di Gaza.
"Kami melihat sejarah kami di mata mereka, sebuah kisah tentang pengungsian, perampasan, dan (yang mana) pertanyaan tentang identitas nasional ditolak.," jelasnya merujuk perjuangan Irlandia menentang pemerintahan Inggris.
"Emigrasi paksa, diskriminasi, dan sekarang kelaparan," katanya.
"Selalu percaya Amerika adalah kekuatan untuk kebaikan di dunia.... untuk menjamin gencatan senjata kemanusiaan dan menciptakan ruang bagi perdamaian abadi," tambahnya.

Perlu diketahui Varadkar sendiri telah menjadi salah satu pemimpin paling kritis di Eropa terkait serangan Israel ke Gaza. Sejak Oktober, hampir 32.000 orang telah terbunuh di Gaza, di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

sumber
0
118
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan