Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Dua Kapal Perang Rusia Disengat Drone, Armada Laut Hitam Kembali Dibuat Malu
Quote:


Pengalaman pahit kembali harus dirasakan oleh Armada Laut Hitam Rusia, pasalnya satu kapal patroli dan satu kapal korvet kembali tersengat drone yang dioperasikan Ukraina. Menurut media Ukraina, yakni Kyiv Post; Dinas Keamanan Ukraina (SBU) memberikan informasi jika dua kapal perang Rusia tersengat serangan drone pada Jumat pagi (13/10/2023). Kapal yang jadi korban adalah kapal patroli Pavel Derzhavin serta korvet Buyan M. Sebuah video yang diposting melalui X pada 13 Oktober juga menunjukkan sebuah kapal yang diduga korvet Buyan M mengepulkan asap di Teluk Sevastopol.

Serangan terhadap dua kapal perang Rusia juga telah dikonfirmasi saluran Telegram Rybar yang berafiliasi dengan Rusia, Rybar menyebut kapal tunda telah dikirim untuk membantu kapal patroli Pavel Derzhavin. Tetapi, kapal tunda tersebut juga diserang. Meski disengat drone, menurut Rybar, Pavel Derzhavin masih bisa melanjutkan perjalanan ke Novorossiysk. Sementara kapal tunda alami kerusakan yang parah. Namun, Rybar tidak menyinggung serangan terhadap kapal Buyan M.

Rybar menambahkan, ada yang berbeda dalam serangan kali ini, karena drone meledak di bawah permukaan air laut. Ini menandakan Ukraina telah memakai drone yang terendam seluruhnya. Pasalnya pada serangan sebelumnya, Ukraina selalu memakai drone kamikaze yang meledak di atas permukaan air laut. Penggunaan drone yang terendam seluruhnya oleh Ukraina memang bukan hal yang aneh. Karena mereka telah membuat jenis drone tersebut.

Quote:


Di sisi lain, Badan Intelijen Ukraina tidak mengungkap rincian senjata apa yang digunakan untuk menyerang kapal perang Rusia. Mereka hanya mengatakan kapal perang Rusia diserang memakai drone Sea Baby yang dilengkapi senjata eksperimental. Seharu sebelumnya (12/10/2023), mereka juga hendak menyerang kapal selam Alrosa, tapi kapal selam itu selamat dari serangan drone.

Tapi kemungkinan bukan Sea Baby yang digunakan menyerang kapal Rusia, dugaan kuat Ukraina telah menggunakan drone bawah air berukuran besar yang diberi nama Marichka. Mengutip artikel TheDrive.com, Marichka punya panjang 6 meter, lebar 1 meter serta jangkauan 1.000 km. Untuk sistem propulsinya belum diketahui, karena pihak AMMO UKraine selaku pembuat belum mempublikasikan rincian lengkap tentang drone buatan mereka.

Jika benar Marichka bisa menembus jarak 1.000 km, drone kapal selam ini bisa melakukan perjalanan satu arah ke hampir semua titik di Laut Hitam dari pelabuhan Ukraina di bagian barat.  Biaya per unit untuk Marichka diperkirakan sekitar 16 juta US$433.421 atau sekitar Rp 7 miliar. Sebuah harga yang termasuk murah untuk Ukraina, dibandingkan harus membeli kapal perang baru yang harganya akan lebih mahal.

Quote:


Sekilas tentang Buyan M Class (Project 21631), merupakan kapal korvet yang dibuat berdasarkan desain Buyan Class (Project 21630) yang telah ditingkatkan. Versi Buyan M punya bobot 949 ton, panjang 75 m, lebar 11 m dan draft 2,5 m. Buyan-M punya kecepatan maksimal 26 knots dengan jangkauan 4.300 km. Yang unik dari Buyan/Buyan M, kedua kapal mampu menembakkan rudal jelajah Kalibr. Beberapa korvet Buyan M juga telah digunakan untuk menyerang sasaran di Ukraina.

Buyan-M mengusung senjata berupa satu merian 100 mm A-190-01, dua AK-630-M2 CIWS kaliber 30 mm, satu Pantsir-M CIWS (Stavropol), 2×4 rudal jelajah anti kapal UKSK VLS Kalibr. Masih ada 2 × 4 rudal permukaan ke udara Komar, satu peluncur granat anti-sabotase DP-65, dan dua senpan mesin berat KPV kaliber 14,5 mm.

Sementara kapal lain yang jadi korban serangan Ukraina adalah Pavel Derzhavin, merupakan kapal patroli dari Project 22160 dan baru saja bertugas pada 27 November 2020. Meski disebut kapal patroli, dimensinya lebih besar dari Buyan M Class. Project 22160 punya bobot sekitar 1.500 ton, panjang 94 m, lebar 14 m dan draft 3,4 m. Untuk jarak jelajahnya adalah 9.656 km. Kapal ini juga punya kemampuan untuk menembakkan rudal jelajah Kalibr, untuk senjata di haluan adalah satu AK-176MA kaliber 76,2 mm.

Serangan pada Jumat kemarin di Sevastopol merupakan teror lanjutan yang harus dihadapai Armada Laut Hitam Rusia, pada 13 September 2023, rudal jelajah Storm Shadow menghantam galangan kapal Sevastopol, kapal selam Kilo dan kapal pendarat Ropucha rusak dalam serangan tersebut. Sebagai tambahan, sejak 1 Oktober sampai hari ini, Rusia telah memindahkan sebagian kapal perangnya dari Sevastopol menuju Novorossiysk. Mengungsinya kapal-kapal itu diduga karena serangan drone dan rudal yang terus dilakukan Ukraina.




--------------





Referensi Tulisan: Kyiv Post& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera
gubtifaqih
jlamp
bang.toyip
bang.toyip dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.2K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan