Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NovellaHikmiHasAvatar border
TS
NovellaHikmiHas
3 Jenis Guru Salah Alamat, Ayu Ting-ting kah?

Visi Misi Guru yang Beragam



Bismillahirrahmanirrahiim

Bukan sebuah rahasia, dahulu menjadi guru adalah profesi yang tidak diminati. Sebagian besar menganggap bahwa menjadi guru merupakan profesi yang tidak menjanjikan.

Mereka akan mendoktrin anaknya bagaimana kelak bisa menjadi dokter, profesor, insinyur, fisikawan, pegawai bank, pejabat dan masih banyak lagi profesi selain guru yang lebih diprioritaskan dari pada hanya sebagai seorang guru.

Bahkan ada sebagian besar orang pula yang mengaitkan antara pendidikan dengan profesi yang kelak akan dijalani saat dewasa.

Mengapa demikian? Kita lihat saja, ada sebagian orang yang pada mulanya saat berada di jenjang kuliah, mereka enggan memilih jurusan guru, karena menurut mereka kurang bergengsi.

Mereka justru memilih jurusan kimia, tekhnik, biologi, matematika, ekonomi, sains dan yang lain-lainnya, dimana notabene non pendidikan. Tentu saja mereka berosientasi bekerja di sebuah perusahaan.

Sayangnya ternyata, tidak sedikit di antara mereka pada akhirnya lari menuju profesi guru. Ada berbagai alasan mengapa mereka pada akhirnya terjun ke dunia pendidikan dan banting setir menjadi guru.

Berikut ini beberapa alasan mengapa mereka akhirnya memilih menjadi guru:

1. Guru 'Mendadak Guru'

Guru jenis pertama ini adalah guru yang akhirnya pasrah dengan takdir illahi.
Dahulu, saat kuliah orientasi setelah lulus pendidikan akan bekerja di perusahaan yang bonafit dengan gaji berdigit-digit yang mampu membuat bibir tertarik sekian senti ke kanan dan ke kiri.

Namun nyatanya, setelah lulus, sudah memasukkan surat lamaran pada beberapa perusahaan, setiap pengumuman yang hadir namanya tidak kunjung terbit.

Alhasil, karena sudah lelah menjawab pertanyaan netizen, akhirnya jalan akhir adalah memasukkan lamaran ke lembaga pendidikan.

2. Guru Nominal

Guru jenis ke dua ini adalah guru yang akhirnya terjun ke dunia pendidikan karena telah melihat wacana bahwa pemerintah banyak menganggarkan dana negara untuk sektor pendidikan.

Karena melihat hal tersebut, kemudian melihat cerita dan kabar dari para guru-guru terdahulu yang telah mendapat dana sertifikasi guru dari pemerintah.

Maka, ia memutuskan diri untuk nimbrung pada dunia pendidikan, demi mendapat sekian-sekian nominal tambahan yang senantiasa digulirkan.

3. Guru Hormat

Guru jenis ke tiga ini adalah guru yang paling senang jikalau dia seorang guru. Dia merasa bangga dan berbahagia ketika disebut-sebut sebagai seorang guru.

Padahal sesungguhnya kata guru itu memiliki filosofi mendalam. Seorang guru harus dapat menjadi tauladan. Seperti banyaknya kalimat-kalimat yang beredar penerjemahan dari kata guru itu sendiri.

Guru itu digugu lan ditiru


Nah, wahai para guru salah alamat, jangan sampai semakin tersesat. Karena itu artinya akan menyesatkan murid dan generasi penerus sebagai tonggak berlangsungnya kehidupan negara.

Maka, segeralah bertaubat dan luruskan niat. Karena menjadi guru itu berat. Bisa menjadi pahala berlipat apabila yang diajarkan benar dan bermanfaat.

Namun juga akan menjadi dosa jariyah jika yang disampaikan salah dan dibuat maksiyat.

Quote:


Tidak inginkah apa yang diajarkan itu akan tetap mendapat ganjarannya, meski ruh tidak lagi bersama jasad?

Jika tetap ingin mendapatkannya, perbaiki niat dengan benar-benar mengharap rida-Nya semata.

Wassalamualaikum


Penulis: @novellahikmihas ©2021
Narasi: Ulasan pribadi




s3chamdani
nibrasulhaq
nibrasulhaq dan s3chamdani memberi reputasi
2
650
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan