Politisi PDIP, Trimedya Panjaitan telah dua kali mempertanyakan dari mana sumber dana para relawan yang mendukung Ganjar Pranowo maju sebagai Calon Presiden 2024.

Trimedya Panjaitan mempertanyakan ha itu langsung kepada Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Eko Kuntadhi ketika keduanya menjadi narasumber di Kompas TV dan Indonesia Lawyers Club (ILC).

Eko Kuntadhi mengatakan bahwa Ganjarist membiayai kegiatan mereka sendiri tanpa dibiayai pihak luar. Namun, Trimedya tak mempercayai hal tersebut.

Melalui akun Instagramnya, Eko Kuntadhi pun mengkritik cara berpikir Trimedya melalui tulisan yang ia beri judul “TIDAK SEMUA ORANG CELAMITAN (BUAT TRIMEDYA)”.


Eko Kuntadhi menilai, Trimedya berpikir bahwa tidak akan ada orang yang mau bekerja untuk Ganjar Pranowo jika enggak dibayar.Ia lantas mengemukakan dua penilaian terkait cara berpikir Trimedya ini.

“Pertama, Trimedya menilai orang lain dengan kebiasaan dirinya,” kata Eko Kuntadhi, seperti dikutip Hops dari Instagram @ekokuntadhi pada Minggu, 5 Juni 2022.

“Ketika dia membayar orang untuk cari suara, dia mikir orang lain sama kayak yang milih dia. Mau menjual murah suaranya saat Pemilu,” sambungnya.

Kedua, kata Eko Kuntadhi, Trimedya Panjaitan tidak mengerti perbedaan antara ini relawan dengan tim sukses.

“Tim sukses itu bekerja kalau ada duit. Relawan bekerja karena diikat dengan satu visi sama: misalnya, mendukung orang baik menjadi pemimpin,” jelasnya.

Eko Kuntadhi pun menilai bahwa dengan cara berpikir tersebut, Trimedya sama saja menghina jutaan relawan yang dulu tanpa dikomando dan tanpa dibayar, berjibaku memenangkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden.

Bukan hanya itu, menurutnya, Trimedya Panjaitan juga menghina pemilih partainya sendiri yang mungkin banyak yang tak dibayar ketika memilih atau ketika mendukung seorang Capres.

Eko Kuntadhi menjelaskan bahwa para relawan berjuang dengan cara bermacam-macam untuk memenangkan orang atau partai yang didukung.

Baca Juga: Sumatera Bike Week 2022, ribuan bikers bakal tumpah ruah di Bukit Tinggi

Ada relawan yang bertempur di media sosial, ada yang mengorganisir emak-emak, ada relawan alumni sekolah, dan sebagainya.

Para relawan ini, menurut Eko Kuntadhi, membeli kaos sendiri, membuat acara sendiri, serta mencari uang dari donasi sekadarnya atau patungan.

“Bagi Trimedya yang biasa menghitung suara rakyat dengan duit, energi kerelawanan itu gak mungkin terjadi,” kata Eko Kuntadhi.

Sebelumnya, Trimedya Panjaitan mempertanyakan sumber dana relawan Ganjar. Ia tidak percaya bahwa dana tersebut berasal dari hasil jual kaus.

“Relawan ini duitnya dari mana? Duitnya dari mana relawan-relawan ini? Kan itu sudah pertanyaan dasar,” kata Trimedya, sebagaimana dikutip Hops.ID dari YouTube Indonesia Lawyers Club pada Sabtu, 4 Juni 2022.




hot

buzzer PDIP vs buzzer Ganjar