indrag057Avatar border
TS
indrag057
[Coc. Reg. Tegal] Obrolan Di Warung Tegal : Manten Poci, Tradisi Unik Dari Kota Tegal
Entah mengapa, pagi ini kok rasanya ane kepengen banget menikmati secangkir teh poci gula batu yang memang sudah lama nggak ane nikmati. Setelah membasuh muka dan gosok gigi, anepun segera mengeluarkan motor, memanasinya sebentar, lalu meluncur ke warteg milik Mas Sudin, warteg yang sudah menjadi langganan ane, dan terkenal dengan teh poci gula batunya.

Spoiler for warteg Mas Sudin:


Sambil menikmati segarnya aroma teh tubruk yang disajikan di dalam poci tanah liat, ane iseng iseng membuka akun Kaskus ane. Dan kebetulan juga, ane menemukan event Coc ini.

Tak mau membuang kesempatan, karena ane nggak begitu tahu soal kota Tegal ini, anepun segera kepo, nanya nanya soal kota Tegal kepada Mas Sudin si pemilik warteg. Ane tanya, apa kira kira yang menarik dari kota Tegal ini, yang tak bisa dijumpai di kota lain.

Bukannya menjawab, Mas Sudin malah bertanya balik pada ane, pernah nggak ane melihat pengantin? Tentu saja ane tertawa mendapat pertanyaan seperti itu. Ya sudah barang tentu pernah lah. Jangankan melihat pengantin, menjadi pengantinpun ane sudah pernah mengalami.

Lalu Mas Sudin bertanya lagi, kalau pengantin yang mantennya bukan manusia, sudah pernah lihat belum? What?! Manten yang bukan manusia? Pikiran ane langsung saja menjurus ke hal hal yang mistis.

"Maksudnya yang jadi manten makhluk halus gitu Mas? Semacam jin atau siluman gitu?" Mas Sudin yang gantian tertawa saat ane bertanya seperti itu.

"Bukan jin atau siluman, tapi sepasang poci," jelas Mas Sudin yang kembali membuat ane terbengong bengong. Poci jadi manten? Setahu ane poci itu kan yang biasa digunakan untuk membuat teh tubruk itu. Semacam teko yang terbuat dari tanah liat gitu.

Spoiler for Manten Poci:


Mas Sudin lalu bercerita, bahwa di kota Tegal ada tradisi sangat unik, yaitu menikahkan sepasang poci, atau biasa disebut mantu poci. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah lama menikah tapi belum juga dikaruniai keturunan.

Acaranyapun sama persis dengan kalau kita menikahkan manusia. Poci didandani sedemikian rupa dengan untaian bunga, lalu disandingkan di atas pelaminan. Dihadiri juga oleh para tamu undangan yang sengaja diundang oleh keluarga yang punya hajat, lengkap dengan aneka hidangan makanan dan minuman serta kotak untuk menaruh amplop dari para tamu undangan. Pokoknya sama persis seperti orang nikahan beneran, lengkap dengan hiburan tarling yang menjadi ciri khas kota Tegal. Bedanya cuma yang dinikahkan itu poci, bukan manusia.

"Tujuannya apa mas sampai orang melaksanakan ritual menikahkan poci ini?" tanya ane penasaran.

Menurut Mas Sudin, tujuan dari ritual ini adalah agar si keluarga yang punya hajat, yang sudah lama menikah dan belum dikaruniai momongan, segera diberikan momongan. Ada juga yang bilang, agar keluarga ini juga bisa merasakan bagaimana rasanya menikahkan anak, meski belum dikaruniai anak. Bahkan ada yang melontarkan candaan, si keluarga ini ingin mencari 'kembalian', karena sudah sering ngamplop ke tempat orang hajatan, jadi ingin juga merasakan mendapat amplop dari para tamu undangan yang diundang di acara mantu poci ini.

Alasan yang terakhir ini terasa agak gimanaaaa gitu menurut ane. Tapi apapun maksud dan tujuannya, menurut ane tradisi mantu poci ini benar benar unik dan menarik. Dan itu mungkin hanya bisa kita jumpai di kota Tegal.

"Lalu bagaimana awal ceritanya sampai ada tradisi mantu poci ini mas?" tanya ane lagi penasaran. Nggak seru kan kalau cuma tahu tentang tradisi ini tapi nggak tahu sejarahnya.

Menurut Mas Sudin, tradisi ini ada sudah sejak lama, tahun berapa pastinya Mas Sudin sendiri juga kurang tahu. Dan adanya tradisi ini, semua berawal dari cerita kaburnya sepasang calon pengantin yang hendak dinikahkan.

Mereka kabur, karena tidak mau dijodohkan. Tentu saja hal ini membuat orang tuanya kalang kabut. Bagaimana tidak, hari pernikahan tinggal beberapa hari, tak mungkin acara pernikahannya dibatalkan. Dan orang itu pasti akan menanggung malu saat para tamu undangan nanti datang tapi ternyata pengantinnya nggak ada.

Akhirnya ada kerabat yang mengusulkan, agar kedua pengantin yang kabur itu diganti dengan poci. Usul yang sebenarnya sedikit aneh, tapi di daerah jawa khususnya, hal seperti itu sering terjadi. Di daerah ane sendiri, jika saat pernikahan dan calon pengantin tak bisa hadir, bisa digantikan dengan sebuah keris. Dan usul itupun akhirnya diterima. Dan jadilah tradisi mantu poci ini.

Begitu sejarah tradisi mantu poci ini menurut Mas Sudin. Dan seiring dengan perkembangan zaman, tradisi mantu poci ini semakin berkembang.

Namun sayang, menurut Mas Sudin, belakangan ini tradisi mantu poci ini sudah sangat jarang dilakukan orang. Entah apa sebabnya. Mungkin sudah dianggap tidak sesuai lagi dengan zaman yang semakin maju dan modern. Sungguh sangat disayangkan.

Tapi ane puas, bisa mendengar ceritanya dari seorang Mas Sudin yang asli orang Tegal. Cerita yang sangat menarik, dan menambah pengetahuan ane tentang adat dan tradisi dari kota Tegal.

****


sumber : opini pribadi, hasil wawancara dengan narasumber

sumber gambar: https://www.SiswaPelajar.comdan dokumen pribadi
Diubah oleh indrag057 22-09-2020 13:07
tien212700
bonita71
hamba174
hamba174 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
4.3K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan