Bendera Setengah Tiang untuk Habibie

Assalamualaikum Agan Sista tercinta...

Baru saja negara Indonesia tercinta kita dirundung duka mendalam. Bagaimana tidak sangat berduka, pada Rabu 11 September 2019, putra kebanggaan Indonesia yang sangat berjasa bagi negara, putra terbaik bangsa baru saja tutup usia. Namanya harum di dunia internasional dan di tanah air.



Pengibaran bendera setengah tiang menjadi saksi, andai waktu bisa diputar, berharap beliau selalu ada, untuk membimbing putra-putra bangsa lainnya mengikuti jejaknya. Akan tetapi siapa yang bisa menolak takdir, semua sudah ada jatahnya masing-masing.

Beliau adalah Prof. Dr. Ing. H Bacharuddin Jusuf Habibie. Lulusan ITB tahun 1954 dan RWTH Aachen Jerman Barat 1960 dan 1965. Siapa yang tak kenal beliau, pencipta Teori Faktor Habibie, yang membuat beliau dikenal sebagai Mr. Crack, yaitu teori tentang perhitungan keretakan atau crack progression pada konstruksi pesawat terbang. Pencipta pesawat N250 sekaligus pernah menjabat Menristek pada kabinet Soeharto, Serta menjabat sebagai presiden Indonesia ke-3.



Ane ingat beliau saat menjabat Menristek, gaya bicara beliau yang khas mencerminkan tingginya kecerdasan akal dan budi. Makanya Gansist, ane pernah mengidolakan beliau sebagai orang yang hebat.

Bahkan ane pernah sengaja kursus bahasa Jerman hanya karena ingin seperti beliau. Akan tetapi, kecerdasannya adalah anugerah, tak semua orang mendapatkan nya. Hanya semangat beliau terhadap kehidupan ini yang patut kita ikuti.

Ane selalu mengikuti kabar berita tentang beliau, bahkan saat Ibu Ainun Habibie tutup usia, ane pun ikut sedih. Pokoknya, yang ane ingat tentang beliau adalah semua tentang kebaikan.

Nah berikut ini adalah beberapa pelajaran yang dapat ane petik dari beliau, antara lain :

1. Bersyukur
Terkadang banyak orang lupa bersyukur saat menerima kebaikan, lalu terpuruk saat kita menerima keburukan. Menurut Eyang Habibie, kita harus bersyukur pada hal baik di sekitar kita, dan hal buruk jadikan pelajaran agar kita semakin kuat. Bener banget ya Gansist, intinya libatkan yang Maha Kuasa dalam setiap gerak kehidupan kita.

2. Fokus
Fokus pada tujuan hidup kita, tak perlu kita memikirkan hal lain yang tidak bermanfaat, bahkan pada orang yang menghina kita sekalipun. Fokus pada cita-cita dan konsistensi pada tujuannya. Cocok banget untuk ane yang masih suka memble kalau mendengar ucapan orang lain yang menjatuhkan.

3. Optimis
Selalu optimis akan masa depan, menerima setiap tantangan yang ada untuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Kita tahu meraih cita-cita tidak mudah, butuh perjuangan dan proses yang harus dilewati, bahkan terkadang butuh pengorbanan dari segala segi. Tak apa asal manfaat baik yang menjadi hasil akhirnya.

4. Cinta
Keseimbangan antara kecerdasan dan cinta. Kecerdasan butuh cinta. Keduanya harus ada dan saling melengkapi. Seperti Habibie dan Ainun yang saling mencinta sampai mati.






Raga beliau memang sudah mati, namun semangat tetap menyala. Semoga para penerus bangsa dapat meneruskan cita-cita beliau. Majulah teknologi di Indonesia.




Al Fatihah untuk Eyang BJ. Habibie.

Sekian coretan kecil dari ane, semoga menginspirasi.